Selasa, 31 Desember 2013

10 Game Online Terbaik

Game merupakan salah satu bentuk rekreasi atau mendinginkan pikiran. Berikut 10 Game Terlaris di Dunia :

1. Point Blank
Point blank yang biasa disingkat dengan PB ini sangat banyak penggemarnya. Game yang ber basis FPS (Tactical Frist person shooter)di kembangakan oleh Zepetto dari Korea. Game ini juga laku di 14 negara khususnya di indonesia.

2. Ayodance
Ayodance adalah game multiplayer online casual rhythm game, yang di kembangkan oleh Yedang Online, dirilis tahun 2005 dan di edarka dalam versi ponsel pada 1 juni 2007 dan 4 juni 2007.

3. Warcraft Dota
Warcraft Dota adalah game yang paling terlaris di indonesia dan juga di berbagai negara lain nya, Aslinya dota adalah bagian dari warcraft. tapi malah dota sendiri yang paling populer.

4. RF Online
RF Online singkatan dari Rising Force. game antara gabungan dari Fantasi dan masa depan dengan tema yang menarik. Game ini di rilis pada 21 Februari 2006 dan di terbitkan oleh CCR.

5.(PW) perfect World
Game yang di kembangkan oleh Beijing Perfect World ini dirilis pada tahun 2005 game ini juga berbasis 3D MMORPG Game Tersebut laku di 12 Negara termasuk di indonesia.

6.Counter Strike
Counter Strike adalah game tembak menembak antara Terorist dan Counter Terorist, Game ini dirilis pada 12 juni 1999 oleh Vevendi Universal (PC) dan Microsoft Game Studios (Xbox 360).

7.Ragnarok Online
Ragnarok Online adalah Game MMORPG Dari korea Selatan yang di buat seperti judul komik Ragnarok karangan Lee Myoung-Jin.

8.AION
AION di luncurkan oleh NCsoft, dirilis pada 20 mei 2009. Game ini sudah mencapai 9 negara termasuk indonesia.

9.GunBound
GunBound adalah Game berbasis MPGO,Ditebit kan oleh softnyx.

10 Grand Chase
dirilis pada agustus 2003 game ini berbasis MMORPG Game ini sudah masuk di 9 negara termasuk indonesia.

Sabtu, 09 November 2013

KEGIATAN PENULISAN DI PERGURUAN TINGGI

KEGIATAN PENULISAN DI PERGURUAN TINGGI
          Kegiatan menulis merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam seluruh proses belajar yang dialami mahasiswa selama menuntut ilmu di perguruan tinggi, karena diharapkan akan memiliki wawasan yang lebih luas dan mendalami mengenai topic yang ditulisnya. Beberapa keuntungan dari pelaksanaan penulisan:
1.     Dengan  menulis kita lebih mengenali kemampuan potensi diri dan mengetahui batas kemampuan tentang suatu topik.
2.     Melalui menulis dapat mengembangkan berbagai gagasan melalui membandingkan fakta-fakta yang tidak pernah dilakukan.
3.     Kegiatan menulis dapat lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi tentang topik yang akan ditulis.
4.     Menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematik serta mengungkapkan secara tersurat, dengan demikian dapat menjelaskan permasalahan yang belum jelas.
5.     Menulis akan dapat meninjau serta menilai gagasan secara objektif.
6.     Dengan menulis akan mempermudah memecahkan permasalahan, yaitu menganalisa secara tersurat dalam konteks yang lebih konkret.
7.     Dapat mendorong belajar secara aktif.
8.     Kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan berpikir serta berbahasa secara tertib.

Tulisan yang baik mempunyai ciri:
·       Bermakna
·       Jelas/Lugas
·       Merupakan kesatuan yang bulat
·       Singkat dan padat serta memenuhi kaidah kebahasaan dan harus bersifat komunikatif.
 Untuk menghasilkan tulisan seperti diatas harus memiliki pengetahuan apa yang akan ditulis juga bagaimana menuliskannya, isi karangan dan aspek –aspek kebahasaan serta tehnik penulisan.


Menulis Sebagi Proses

Kegiatan menulis ialah suatu proses penulisan dengan beberapa tahap yakni tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap revisi. Dalam penulisan karangan yang panjang seperti makalah penelitian, laporan akhir semester, tesis dsb tahap itu terpisah secara lebih jelas.

a. Tahap prapenulisan

Tahap ini merupakan tahap perencanaan atau persiapan menulis dan mencakup beberapa langkah kegiatan yaitu:
1.     Menentukan topiknya. Dengan pengamatan atau dari imajinasi sendiri, karangan ilmiah harus mengenai fakta dan memilih topik perlu diperhatikan beberapa persyaratan.
2.     Membatasi topik berarti mempersempit dan memperkhusus lingkup pembicaraan.
3.     Menentukan bahan atau materi penulisan, macamnya, beberapa luasnya dan darimana diperolehnya.
4.     Menyusun kerangka karangan.
b. Tahap penulisan

Pada tahap ini membahas setiap butir topik yang ada di dalam kerangka yang disusun dengan menggunakan bahan-bahan yang sudah diklasifikasikan menurut keperluan sendiri. Dalam mengembangkan gagasan menjadi suata karangan yang utuh, diperlukan bahasa dan menguasai kata-kata yang akan mendukung gagasan yang dipahami pembaca, dan berikut tahapan-tahapanya:
1.     Tahap Pemilihan Topik atau Pokok Bahasan
2.     Tahap Pengumpulan Informasi dan Bahan
3.     Tahap Evaluasi Informasi dan Bahan
4.     Tahap Pengelolaan Pokok-pokok Pikiran
5.     Tahap Penulisan
6.     Tahap Penyuntingan

Hal penting dalam tahap penulisan:
1.     Gaya penulisan dalam membuat pernyataan harus jelas dan tepat dalam penyampaian pesan yang bersifat reproduktif dan impersonal.
2.     Teknik notasi dalam menyebutkan sumber dari pengetahuan yang dipergunakan dalam penulisan.
3.     Penulisan juga harus menggunakan bahasa yang baik dan benar.
4.     Karena bersifat reproduktif, penerima pesan harus mendapat kopi yang sama dengan si pemberi pesan.
5.     Karena bersifat impersonal, tulisan ilmiah tidak boleh menggunakan pernyataan yang menggunakan kata ganti penulisnya.
6.     Dalam tulisan ilmiah, sering digunakan kalimat pasif.
7.     Pembahasan secara ilmiah mengharuskan kita berpaling kepada pengetahuan-pengetahuan ilmiah sebagai premis argumentasi (sumber kutipan).
8.     Teknik notasi ilmiah dapat menggunakan catatan kaki, tapi lebih disarankan menggunakan taknik kutipan dan sumber rujukan.

C. Tahap Revisi

Pada tahap ini biasanya meneliti secara menyeluruh mengenai logika, sistematika, ejaan, tanda baca pilihan kata, kalimat, paragraf, mengetikan catatan kaki dan daftar pustaka.

PERENCANAAN KARANGAN

Langkah-langkah merencanakan karangan:
1.     Memilih topik.
Dalam memilih topik perlu dipertimbangkan beberapa hal yaitu:
·       Topik itu ada manfaatnya dan layak dibahas.
·       Topik itu menarik terutama bagi penulis.
·       Topik itu dikenal baik.
·       Bahan yang diperlukan dapat diperoleh dan cukup memadai.
·       Topik itu tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.
2.      Pembatasan topik
Dalam hal ini dapat dipikirkan secara langsung suatu topik yang cukup terbatas untuk dibahas misalnya dengan membuat diagram jam atau pohon.
3.     Topik dan judul
Yang dimaksud topik adalah pokok pembicaraan dalam keseluruhan karangan yang akan digarap, sedangkan judul adalah nama, title,atau semacam label untuk suatu karangan.pernyataan topik mungkin saja sama dengan judul, tetapi mungkin juga tidak. Dalam karangan formal atau karangan ilmiah judul karangan harus tepat menunjukan topiknya dengan mengingat beberapa persyaratan diantarnya:
(1) Harus sesuai dengan topik atau isi karangan berserta jangkaunnya.
(2) Judul sebaiknya dinyatakan dalm bentuk frase
(3) Judul karangan harus singkat
(4) Judul harus jelas dan tidak dinyatakan dalam kata kiasan atau tidak mengandung arti ganda
Contoh topik yang cukup terbatas: ”Kemungkinan pengurangan arus urbanisasi ke Jakarta”
4.     Tujuan penulisan
Rumusan tujuan penulisan adalah suatu gambaran penulisan dalam kegiatan penulisan.Tujuan penulisan dapat dinyatakan dengan dua cara yaitu: dalam bentuk tesis dan bentuk pernyataan maksud.


Sabtu, 19 Oktober 2013

PENGERTIAN BAHASA

  • PENGERTIAN BAHASA SECARA LUAS
        Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang     
    digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat
    pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan
    suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi
    oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi
    sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana
    integrasi dan adaptasi.


       Berikut ini adalah pengertian dan definisi bahasa menurut para ahli:
  • BILL ADAMS
Bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-subjektif.
  • WITTGENSTEIN
Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas, dan memiliki bentuk dan struktur yang logis.
  •  FERDINAND DE SAUSSURE
Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain.

  • PLATO
Bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut.

  • BLOCH & TRAGER
Bahasa adalah sebuah sistem simbol yang bersifat manasuka dan dengan sistem itu suatu kelompok sosial bekerja sama.

  • CARROL
Bahasa adalah sebuah sistem berstruktural mengenai bunyi dan urutan bunyi bahasa yang sifatnya manasuka, yang digunakan, atau yang dapat digunakan dalam komunikasi antar individu oleh sekelompok manusia dan yang secara agak tuntas memberi nama kepada benda-benda, peristiwa-peristiwa, dan proses-proses dalam lingkungan hidup manusia.

  • SUDARYONO
Bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber terjadinya kesalahpahaman.

  • SAUSSURE
                  Bahasa adalah objek dari semiologi.

  • Mc. CARTHY
Bahasa adalah praktik yang paling tepat untuk mengembangkan kemampuan berpikir.

  • WILLIAM A. HAVILAND
Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan menurut aturan tertentu menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh semua orang yang berbicara dalam bahasa itu.



Macam - Macam Bahasa

Setiap negara pasti memiliki bahasa masing masing. Tujuan utama bahasa adalah untuk dapat berinteraksi terhadap orang lain. Coba bayangkan saja jika di dunia ini tidak ada satupun bahasa. Bagai mana kita dapat berkomunikasi terhadap orang lain mungkin kita tidak bisa meminta bantuan orang lain dan memaksa kita untuk hidup secara sendiri sendiri. Bahasa bukanlah hanya bahasa saat kita berbicara saja. Banyak bahasa lain seperti bahasa tubuh juga disebut bahasa karena seseorang dapat mengerti dengan apa yang hendak dia sampaikan walaupun dia tidak berbicara.
Di dunia ini sangat banyak berbagai macam ragam bahasa. Dan umumnya setiap negara punya bahasa masing masing. Dan bahasa juga dapat mengalami perubahan atau evolusi evolusi, mungkin penyebabnya adalah karena semua orang telah berbahasa dan mungkin ada beberapa bahasa yang dirubah secara tidak sengaja atau melahirkan sebuah bahasa baru dari kata kata yang sebelumnya tidak ada. Dalam penggunaan bahasa juga terdapat istilah yang dikatakan dengan:
1.      Idiolek  adalah gaya bahasa yang terdapat pada jiwa seseorang.
2.      Dialek adalah gaya berbicara dari suatu kelompok atau dari daerah tertentu
3.      Kronolek adalah pengertian dari ragam bahasa yang digunakan pada masa tertentu seperti pada masa sukarno yang gaya bahasa mereka sangat berbeda untuk jaman sekarang, dan mungkin juga karena terpengaru atau sedikit terbawa bahasa belanda saat itu
4.      Sosiolek adalah jenis bahasa yang cenderung digunakan bergantung pada status sosial, misalnya bahasa para petinggi dengan, atau bahasa para juragan juragan kaya yang cenderung lebih mengutamakan karismatiknya.
5.      Fungsiolek adalah bahasa yang digunakan untuk kepentingan kepentinga tertentu misalnya bahasa dibidang jurnalistik, militer, atau mungkin di bidang bisnis.
Manusia dalam berkomunikasi dan berinteraksi menggunakan berbagai bahasa. Jenis – jenis bahasa yang dipergunakan manusia untuk berinteraksi dan berkomunikasi ada 6, yakni sebagai berikut.
1.      Bahasa diam (silent language)
Bahasa diam adalah cara berkomunikasi yang dilakukan oleh penutur dengan mitra tutur, tetapi mitra tutur menanggapinya dengan diam. Bahasa diam juga bisa diamati dalam kehidupan sehari-hari. Contoh, seorang ayah pulang dari kantor, ketika ditanya istrinya, ia diam saja. Ia tidak menjawab pertanyaan istrinya. Istrinya tentu bergumam “Wah, suamiku punya masalah”.
2.      Bahasa tanda (sign language)
Bahasa tanda adalah cara berkomunikasi dengan menggunakan tanda-tanda. Yang banyak menggunakan bahasa tanda ialah Polisi Lalu Lintas. Misalnya, tanda parkir berupa huruf P yang dilingkari.
3.      Bahasa kode (code language)
cara berkomunikasi dengan menggunakan isyarat. Oleh karena itu, bahasa kode disebut juga bahasa isyarat. Bagi bangsa Indonesia, mengangguk berarti setuju, menggelengkan kepala berarti tidak setuju atau tidak mau, dan mengernyitkan dahi berarti belum paham. Bahasa kode banyak digunakan pada kegiatan kepramukaan, misalnya berkomunikasi dengan menggunakan isyarat-isyarat semaphore.
4.      Bahasa kontak (contact language)
Bahasa kontak adalah cara berkomunikasi dengan cara menyinggungkan anggota tubuh dengan mitra bicara (kontak secara jasmani). Misalnya, “seorang nenek membelai-belai rambut cucunya, pertanda sang nenek sedang mencurahkan kasih sayangnya kepada cucucnya”.
5.      Bahasa simbol (symbol language)
Bahasa simbol adalah bahasa yang disimbolkan. Mitra komunikasi (mitra bicara) dapat memahami maksud atau pesan yang disampaikan oleh penutur (komunikator) dengan mengamati simbol yang digunakan oleh komunikator. Misalnya, pemakaian cincin pada jari manis tangan kiri. Hal itu untuk memberitahukan kepada orang lain bahwa dia sudah bertunangan.
6.      Bahasa verbal (verbal language)
Bahasa verbal adalah komunikasi antarpertisipan dengan cara menggunakan organ-organ atau lambang-lambang verbal. Apabila menggunakan organ yang mengacu pada bahasa lisan, sedangkan jika menggunakan lambang verbal berarti mengacu pada bahasa tulis. Misalnya, bahasa verbal lisan digunakan oleh beberapa orang yang sedang berdiskusi, wawancara, simposium, dan berbincang-bincang santai. Bahasa verbal tulis digunakan oleh penulis buku, novel, cerpen, dan berkirim surat.
10  Bahasa yang paling sering digunakan :
a.       Bahasa Mandarin
b.      Bahasa Inggis
c.       Bahasa Hindi
d.      Bahasa Sepanyol
e.       Bahasa Arab
f.       Bahasa Rusia
g.      Bahasa Melayu
h.      Bahasa Potugis
i.        Bahasa Banggali
j.        Bahsa Perancis



Bahasa- bahsa daerah di Indonesia:
Bahasa Aceh Digunakan di Wilayah Sumatera
Bahasa Alas Digunakan di Wilayah Sumatera
Bahasa Alor Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
Bahasa Ambelan Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
Bahasa Angkola Digunakan di Wilayah Sumatera
Bahasa Aru Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
Bahasa Bacan Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Sula Bacan
Bahasa Bada' Besona Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
Bahasa Bahau Digunakan di Wilayah Kalimantan
Bahasa Bajau Digunakan di Wilayah Kalimantan
Bahasa Balantak Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan
Bahasa Bali Digunakan di Wilayah Bali
Bahasa Banda Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
Bahasa Banggai Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan
Bahasa Banjar Digunakan di Wilayah Kalimantan
Bahasa Bantik Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
Bahasa Batak Digunakan di Wilayah Sumatera
Bahasa Belu Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
Bahasa Bobongko Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan
Bahasa Bonerate Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung
Bahasa Bugis Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
Bahasa Bulanga Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gorontalo
Bahasa Bungkumori Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Bungku Langku
Bahasa Buol Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gate
Bahasa Buru Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
Bahasa Butung Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung
Bahasa Enggano Digunakan di Wilayah Sumatera
Bahasa Gayo Digunakan di Wilayah Sumatera
Bahasa Geloli Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
Bahasa Goram Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
Bahasa Gorontalo Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gate
Bahasa Helo Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
Bahasa Iban Digunakan di Wilayah Kalimantan
Bahasa Jawa Digunakan di Wilayah Jawa
Bahasa Kadang Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
Bahasa Kai Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
Bahasa Kaidipan Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gate
Bahasa Kail Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
Bahasa Kaisar Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
Bahasa Kalaotoa Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung
Bahasa Karo Digunakan di Wilayah Sumatera
Bahasa Karompa Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung
Bahasa Kayan Digunakan di Wilayah Kalimantan
Bahasa Kenya Digunakan di Wilayah Kalimantan
Bahasa Klemautan Digunakan di Wilayah Kalimantan
Bahasa Kroe Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
Bahasa Kubu Digunakan di Wilayah Sumatera
Bahasa Lain Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
Bahasa Laki Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Bungku Langku
Bahasa Lampung Digunakan di Wilayah Sumatera
Bahasa Landawe Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Bungku Langku
Bahasa Layolo Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung
Bahasa Leboni Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
Bahasa Leti Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
Bahasa Loinan Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan
Bahasa Lom Digunakan di Wilayah Sumatera
Bahasa Luwu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
Bahasa Madura Digunakan di Wilayah Jawa
Bahasa Makassar Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
Bahasa Mandailing Digunakan di Wilayah Sumatera
Bahasa Mandar Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
Bahasa Mapute Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Bungku Langku
Bahasa Melayu Digunakan di Wilayah Kalimantan
Bahasa Melayu Digunakan di Wilayah Sumatera
Bahasa Mentawai Digunakan di Wilayah Sumatera
Bahasa Milano Digunakan di Wilayah Kalimantan
Bahasa Minangkabau Digunakan di Wilayah Sumatera
Bahasa Mongondow Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
Bahasa Napu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
Bahasa Nias Digunakan di Wilayah Sumatera
Bahasa Orang Laut Digunakan di Wilayah Sumatera
Bahasa Ot-Danum Digunakan di Wilayah Kalimantan
Bahasa Pak-Pak Digunakan di Wilayah Sumatera
Bahasa Pantar Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
Bahasa Pilpikoro Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
Bahasa Pitu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
Bahasa Rejang Lebong Digunakan di Wilayah Sumatera
Bahasa Riau Digunakan di Wilayah Sumatera
Bahasa Roma Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
Bahasa Rote Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
Bahasa Sa'dan Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
Bahasa Salu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
Bahasa Sangir Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
Bahasa Sasak Digunakan di Wilayah Bali
Bahasa Sasak Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Barat
Bahasa Sasak Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Timur
Bahasa Seko Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
Bahasa Sikule Digunakan di Wilayah Sumatera
Bahasa Simulur Digunakan di Wilayah Sumatera
Bahasa Solor Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
Bahasa Sula Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Sula Bacan
Bahasa Sumba Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Barat
Bahasa Sumbawa Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Timur
Bahasa Sunda Digunakan di Wilayah Jawa
Bahasa Talaud Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
Bahasa Taliabo Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Sula Bacan
Bahasa Tambulu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
Bahasa Tanibar Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
Bahasa Ternate Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Halmahera Utara
Bahasa Tetun Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Timur
Bahasa Tetun Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
Bahasa Tidore Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Halmahera Utara
Bahasa Timor Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Timur
Bahasa Timor Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
Bahasa Tombatu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
Bahasa Tomini Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Tomoni
Bahasa Tompakewa Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
Bahasa Tondano Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
Bahasa Tontembun Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
Bahasa Toraja Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
Bahasa Uluna Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
Bahasa Walio Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung
Bahasa Wetar Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
Bahasa Windesi Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Halmahera Selatan
Bahasa Wotu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja