KEGIATAN PENULISAN DI PERGURUAN
TINGGI
Kegiatan
menulis merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam seluruh proses belajar yang
dialami mahasiswa selama menuntut ilmu di perguruan tinggi, karena diharapkan
akan memiliki wawasan yang lebih luas dan mendalami mengenai topic yang
ditulisnya. Beberapa keuntungan dari pelaksanaan penulisan:
1. Dengan menulis kita lebih
mengenali kemampuan potensi diri dan mengetahui batas kemampuan tentang suatu
topik.
2. Melalui menulis dapat mengembangkan berbagai gagasan melalui
membandingkan fakta-fakta yang tidak pernah dilakukan.
3. Kegiatan menulis dapat lebih banyak menyerap, mencari, serta
menguasai informasi tentang topik yang akan ditulis.
4. Menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematik
serta mengungkapkan secara tersurat, dengan demikian dapat menjelaskan
permasalahan yang belum jelas.
5. Menulis akan dapat meninjau serta menilai gagasan secara
objektif.
6. Dengan menulis akan mempermudah memecahkan permasalahan, yaitu
menganalisa secara tersurat dalam konteks yang lebih konkret.
7. Dapat mendorong belajar secara aktif.
8. Kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan berpikir serta
berbahasa secara tertib.
Tulisan yang baik mempunyai ciri:
·
Bermakna
·
Jelas/Lugas
·
Merupakan kesatuan yang bulat
·
Singkat dan padat serta memenuhi
kaidah kebahasaan dan harus bersifat komunikatif.
Untuk menghasilkan tulisan seperti diatas
harus memiliki pengetahuan apa yang akan ditulis juga bagaimana menuliskannya,
isi karangan dan aspek –aspek kebahasaan serta tehnik penulisan.
Menulis Sebagi Proses
Kegiatan menulis ialah suatu proses
penulisan dengan beberapa tahap yakni tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan
tahap revisi. Dalam penulisan karangan yang panjang seperti makalah penelitian,
laporan akhir semester, tesis dsb tahap itu terpisah secara lebih jelas.
a. Tahap prapenulisan
Tahap ini merupakan tahap perencanaan
atau persiapan menulis dan mencakup beberapa langkah kegiatan yaitu:
1.
Menentukan topiknya. Dengan pengamatan atau dari imajinasi
sendiri, karangan ilmiah harus mengenai fakta dan memilih topik perlu
diperhatikan beberapa persyaratan.
2.
Membatasi topik berarti mempersempit dan memperkhusus
lingkup pembicaraan.
3.
Menentukan bahan atau materi penulisan, macamnya, beberapa
luasnya dan darimana diperolehnya.
4.
Menyusun kerangka karangan.
b. Tahap penulisan
Pada tahap ini membahas setiap butir
topik yang ada di dalam kerangka yang disusun dengan menggunakan bahan-bahan
yang sudah diklasifikasikan menurut keperluan sendiri. Dalam mengembangkan
gagasan menjadi suata karangan yang utuh, diperlukan bahasa dan menguasai kata-kata
yang akan mendukung gagasan yang dipahami pembaca, dan berikut
tahapan-tahapanya:
1.
Tahap Pemilihan Topik atau Pokok
Bahasan
2.
Tahap Pengumpulan Informasi dan Bahan
3.
Tahap Evaluasi Informasi dan Bahan
4.
Tahap Pengelolaan Pokok-pokok Pikiran
5. Tahap Penulisan
6. Tahap Penyuntingan
Hal penting dalam tahap penulisan:
1.
Gaya penulisan dalam membuat pernyataan harus jelas dan
tepat dalam penyampaian pesan yang bersifat reproduktif dan impersonal.
2.
Teknik notasi dalam menyebutkan sumber dari pengetahuan
yang dipergunakan dalam penulisan.
3.
Penulisan juga harus menggunakan bahasa yang baik dan
benar.
4.
Karena bersifat reproduktif, penerima pesan harus mendapat
kopi yang sama dengan si pemberi pesan.
5.
Karena bersifat impersonal, tulisan ilmiah tidak boleh
menggunakan pernyataan yang menggunakan kata ganti penulisnya.
6.
Dalam tulisan ilmiah, sering digunakan kalimat pasif.
7.
Pembahasan secara ilmiah mengharuskan kita berpaling
kepada pengetahuan-pengetahuan ilmiah sebagai premis argumentasi (sumber
kutipan).
8.
Teknik notasi ilmiah dapat menggunakan catatan kaki, tapi
lebih disarankan menggunakan taknik kutipan dan sumber rujukan.
C. Tahap Revisi
Pada tahap ini biasanya meneliti
secara menyeluruh mengenai logika, sistematika, ejaan, tanda baca pilihan kata,
kalimat, paragraf, mengetikan catatan kaki dan daftar pustaka.
PERENCANAAN KARANGAN
Langkah-langkah merencanakan
karangan:
1. Memilih topik.
Dalam memilih topik perlu
dipertimbangkan beberapa hal yaitu:
·
Topik itu ada manfaatnya dan layak dibahas.
·
Topik itu menarik terutama bagi
penulis.
·
Topik itu dikenal baik.
·
Bahan yang diperlukan dapat diperoleh
dan cukup memadai.
·
Topik itu tidak terlalu luas dan
tidak terlalu sempit.
2.
Pembatasan topik
Dalam hal ini dapat dipikirkan secara langsung
suatu topik yang cukup terbatas untuk dibahas misalnya dengan membuat diagram
jam atau pohon.
3.
Topik dan judul
Yang dimaksud topik adalah pokok pembicaraan dalam
keseluruhan karangan yang akan digarap, sedangkan judul adalah nama, title,atau
semacam label untuk suatu karangan.pernyataan topik mungkin saja sama dengan
judul, tetapi mungkin juga tidak. Dalam karangan formal atau karangan ilmiah
judul karangan harus tepat menunjukan topiknya dengan mengingat beberapa
persyaratan diantarnya:
(1) Harus sesuai dengan topik atau isi karangan
berserta jangkaunnya.
(2) Judul sebaiknya dinyatakan dalm bentuk frase
(3) Judul karangan harus singkat
(4) Judul harus jelas dan tidak dinyatakan dalam
kata kiasan atau tidak mengandung arti ganda
Contoh topik yang cukup terbatas: ”Kemungkinan
pengurangan arus urbanisasi ke Jakarta”
4. Tujuan penulisan
Rumusan tujuan penulisan adalah suatu gambaran
penulisan dalam kegiatan penulisan.Tujuan penulisan dapat dinyatakan dengan dua
cara yaitu: dalam bentuk tesis dan bentuk pernyataan maksud.