Selasa, 14 April 2015

Perbedaan Sistem Kliring dan RTGS

Kliring
Kliring adalah penyelesaian utang piutang antar bank-bank peserta kliring yang berbentuk surat-surat berharga. Kliring (dari bahasa Inggris clearing) sebagai suatu istilah dalam dunia perbankan dan keuangan menunjukkan suatu aktivitas yang berjalan sejak saat terjadinya kesepakatan untuk suatu transaksi hingga selesainya pelaksanaan kesepakatan tersebut. Kliring sangat dibutuhkan sebab kecepatan dalam dunia perdagangan jauh lebih cepat daripada waktu yang dibutuhkan guna melengkapi pelaksanaan aset transaksi.
Kliring melibatkan manajemen dari paska perdagangan, pra penyelesaian eksposur kredit, guna memastikan bahwa transaksi dagang terselesaikan sesuai dengan aturan pasar, walaupun pembeli maupun penjual menjadi tidak mampu melaksanakan penyelesaian kesepakatannya. Proses kliring adalah termasuk pelaporan / pemantauan, marjin risiko, netting transaksi dagang menjadi posisi tunggal, penanganan perpajakan dan penanganan kegagalan.
keuangan LSM
Sistem RTGS  adalah proses penyelesaian akhir transaksi
Kliring  adalah  suatu  tata  cara  perhitungan  utang  piutang  dalam  bentuk  surat-surat  dagang  dan  surat-surat  berharga  dari  suatu  bank  terhadap  bank  lainnya,  dengan  maksud  agar  penyelesaiannya  dapat  terselenggara  dengan  mudah dan  aman,  serta  untuk  memperluas  dan  memperlancar  lalu  lintas  pembayaran  giral.

Lalu  lintas  pembayaran  giral  adalah,  suatu  proses  kegiatan  bayar  membayar  dengan  waktat  atau  nota  kliring,  yang  dilakukan  dengan  cara  saling  memperhitungkan  diantara  bank-bank,  baik  atas  beban  maupun  untuk  keuntungan  nasabah  ybs.

Giral  adalah  simpanan  dari  pihak  ketiga  kepada  bank  yang  penarikannya  dapat  dilakukan  setiap  saat  dengan  menggunakan  cek,  surat  perintah  pembayaran  lainnya,  atau dengan  cara  pemindah  bukuan.

Peserta RTGS harus meyakinkan bahwa saldo rekeningnya di Bank cukup sebelum peserta tersebut melaksanakan transfer ke peserta RTGS lainnya.
Peserta Kliring:
Peserta  kliring  dapat  dibedakan  menjadi  dua  macam:
Peserta  langsung,  yaitu:  bank-bank  yang sudah  tercatat  sebagai  peserta  kliring  dan  dapat  memperhitungkan  warkat  atau  notanya  secara  langsung  dengan  B I  atau  melalui  PT  Trans  Warkat  sebagai  perantara  dengan  BI. Contoh:  Bank  Retail,  Bank  Devisa
Peserta  tidak  langsung,  yaitu:  bank-bank  yang  belum  terdaftar  sebagai  peserta  kliring  akan  tetapi  mengikuti  kegiatan  kliring  melaui  bank  yang  telah  terdaftar  sebagai  peserta  kliring. Contoh:  BPR

Warkat / Nota kliring

Warkat adalah  alat  atau  sarana  yang  digunakan  dalam  lalu  lintas  pembayaran  giral,  yaitu  surat  berharga  atau  surat  dagang  seperti: cek, bilyet  giro, wesel  bank  untuk  trasfer  atau  wesel  unjuk, bukti-bukti  penerimaan  transfer  dari  bank-bank, nota  kredit,  dan surat-surat  lainnya  yang  disetujui  oleh  penyelenggara  (BI)

Syarat-syarat  warkat  yang  dapat  dikliringkan:

RTGS
RTGS (Real-Time Gross Settlement). Sistem RTGS adalah proses penyelesaian akhir transaksi (settlement) pembayaran yang dilakukan per transaksi (individually processed / gross settlement) dan bersifat Real-time (electronically processed), di mana rekening peserta dapat di-debit / di-kredit berkali-kali dalam sehari sesuai dengan perintah pembayaran dan penerimaan pembayaran.

Dengan sistem RTGS, peserta pengirim melalui terminal RTGS di tempatnya mentransmisikan transaksi pembayaran ke pusat pengolahan sistem RTGS (RTGS Central Computer /RCC) di Bank Sentral (dalam hal ini Bank Indonesia untuk proses settlement. Jika proses settlement berhasil, transaksi pembayaran akan diteruskan secara otomatis dan elektronis kepada peserta penerima. Keberhasilan proses settlement tergantung dari kecukupan saldo peserta pengirim karena dalam sistem BI-RTGS peserta hanya diperbolehkan untuk mengkredit peserta lain. Dengan kata lain, peserta RTGS harus meyakinkan bahwa saldo rekeningnya di Bank cukup sebelum peserta tersebut melaksanakan transfer ke peserta RTGS lainnya.





Senin, 30 Maret 2015

Etika dan Profesionalisme dalam Teknologi Sistem Informasi


Etika dan Profesionalisme dalam Teknologi Sistem Informasi
What

Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.

Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini:
- Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik( Drs. O.P. SIMORANGKIR).
- Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal (Drs. Sidi Gajalba).
- Etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya (Drs. H. Burhanudin Salam).
Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara terus menerus. “Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya. Alam bekerja, setiap manusia dituntut untuk bisa memiliki profesionalisme karena di dalam profesionalisme tersebut terkandung kepiawaian atau keahlian dalam mengoptimalkan ilmu pengetahuan, skill, waktu, tenaga, sember daya, serta sebuah strategi pencapaian yang bisa memuaskan semua bagian/elemen. Profesionalisme juga bisa merupakan perpaduan antara kompetensi dan karakter yang menunjukkan adanya tanggung jawab moral. Definisi lain menurut para ahli sebagai berikut:
-          Profesionalisme merupakan "roh" yang menggerakkan, mendorong, mendinamisasi dan membentengi TNO dari tendensi penyimpangan serta penyalahgunaannya baik secara internal maupun eksternal(KIKI SYAHNARKI).
-          Profesionalisme merupakan salah satu cara bagi guru untuk merealisasikan keberadaan dirinya sebagai pendidik karakter(DONI KOESOEMA A).
-          Profesionalisme merupakan kemampuan untuk memasuki ajang kompetisi sebagai antisipasi menghadapi globalisasi(ONNY S. PRIJONO).
-          Profesionalisme memiliki arti lapangan kerja tertentu yang diduduki oleh orang - orang yang memiliki kemampuan tertentu pula(PAMUDJI, 1985).
-          Profesionalisme adalah kecocokan (fitness) antara kemampuan yang dimiliki oleh birokrasi (bureaucratic-competence) dengan kebutuhan tugas (ask - requirement)( KORTEN & ALFONSO, 1981).
-          Profesionalisme merupakan usaha suatu kelompok masyarakat untuk memperoleh pengawasan atas sumber daya yang berhubungan dengan suatu bidang pekerjaan(AHMAD BAHAR).

WHO
Pengguna etika dan profesialisme Teknologi Sistem Informasi adalah semua elemen di dalam suatu lingkungan kerja yang akan menggunakan Teknologi Sistem Informasi tersebut. Mereka yang terlibat dalam lingkungan kerja ini harus bertanggung jawab untuk mengimplementasikan etika dan profesialisme untuk menghindari masalah (anggipay).
WHY
Etika membantu manusia untuk melihat secara kritis moralitas yang dihayati masyarakat, etika juga membantu merumuskan pedoman etis yang lebih kuat dan norma-norma baru yang dibutuhkan karena adanya perubahan yang dinamis dalam tata kehidupan masyarakat.
Etika membantu untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu dilakukan dan yang perlu dipahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
Tujuan Etika dalam teknologi informasi: sebagai dasar pijakan atau patokan yang harus ditaati dalam teknologi informasi untuk melakukan proses pengembangan, pemapanan dan juga untuk menyusun instrument.

Sasaran, etika digunakan dalam teknologi informasi agar:
  1. mampu memetakan permasalahan yang timbul akibat penggunaan teknologi informasi itu sendiri.
  2. Mampu menginventarisasikan dan mengidentifikasikan etika dalam teknologi informasi.
  3. Mampu menemukan masalah dalam penerapan etika teknologi informasi.


WHEN
Etika dan profesionalisme TSI digunakan/dapat diterapkan ketika seseorang hendak menggunakan teknologi sistem informasi yang ada. Etika dan profesionalisme hendaknya dijalankan setiap waktu pada saat yang tepat. Sebuah pertanggung-jawaban dari suatu etika dan profesionalisme harus nyata.
WHERE
Etika dan profesionalisme semestinya diterapkan pada kehidupan sehari-hari oleh semua pihak yang berada dalam lingkup teknologi sistem informasi baik dilingkungan kerja atau dimana saja. Sebagai seorang yang profesional, harus mempunyai tanggung jawab untuk menerapkan etika dalam penggunaan teknologi informasi.


HOW
Penerapan etika dan profesionalisme TSI harus dilakukan oleh semua pihak yang terlibat dalam TSI. Sebagai seorang yang professional, kita mempunyai tanggung jawab moral untuk mempromosikan etika penggunaan TSI di setiap kesempatan dan tempat khususnya tempat kita bekerja. Hal itu termasuk melaksanakan peran kita dengan baik sebagai suatu sumber daya manusia yang penting didalam organisasi.

Sumber:


Kamis, 08 Januari 2015

POSTEST MANAJEMEN KONTROL KEAMANAN




Aset Sistem Informasi harus dilindungi melalui sistem keamanan yang baik. Sebut dan jelaskan langkah-langkah utama pelaksanaan program keamanan tsb.

Langkah-langkah utama pelaksanaan program keamanan.


Persiapan Rencana Pekerjaan (Preparation of Project Plan)
Perencanaan proyek untuk tinjauan keamanan mengikuti item sebagai berikut:
a. Tujuan Review
b. Ruang Lingkup (Scope) Review
c. Tugas yang harus dipenuhi
d. Organisasi dari Tim Proyek
e. Sumber Anggaran (Pendanaan) dan
f. Jadwal untuk Menyelesaikan Tugas

Identifikasi Kekayaan (Identification of Asset)
Kategori Aset:
a. Personnel (End Users, Analyst, Programmers, Operators, Clerks, Guards)
b. Hardware (Mainframe, Minicomputer, Microcomputer, Disk, Printer, Communication Lines,   Concentrator, Terminal)
c. Fasilitas (Furniture, Office Space, Computer rrom, Tape Storage Rack)
d. Dokumentasi (System and program doc., database doc., standards plans, insurance policies, contracts)
e. Persediaan (Negotiable instrument, preprinted forms, paper, tapes, cassettes)
f. Data/Informasi (Master files, transaction files, archival files)
g. Software Aplikasi (Debtors, creditors, payroll, bill-of-materials, sales, inventory)
h. Sistem Software (Compilers, utilities, DBMS, OS, Communication Software, Spreadsheets)

Penilaian Kekayaan (Valuation of Asset)
Langkah ketiga adalah penilaian kekayaan, yang merupakan langkah paling sulit. Parker (1981) menggambarkan ketergantungan penilaian pada siapa yang ditanya untuk memberikan penilaian, cara penilaian atas kekayaan yang hilang (lost), waktu periode untuk perhitungan atas hilangnya kekayaan, dan umur asset.

Identifikasi Ancaman-ancaman (Threats Identification)
Sumber ancaman External:
1. Nature / Acts of God
2. H/W Suppliers
3. S/W Suppliers
4. Contractors
5. Other Resource Suppliers
6. Competitors (sabotage, espionage, lawsuits, financial distress through fair or unfair competition)
7. Debt and Equity Holders
8. Unions (strikes, sabotage, harassment)
9. Governments
10. Environmentalist (Harassment (gangguan), unfavorable publicity)
11. Criminals/hackers (theft, sabotage, espionage, extortion)

Sumber ancaman Internal:
1. Management, contoh kesalahan dalam penyediaan sumber daya, perencanaan dan control yang tidak cukup.
2. Employee, contoh Errors, Theft (pencurian), Fraud (penipuan), sabotase, extortion (pemerasan), improper use of service (penggunaan layanan yang tidak sah)
3. Unreliable system, contoh Kesalahan H/W, kesalahan S/W, kesalahan fasilitas.

Penilaian Kemungkinan Ancaman (Threats Likelihood Assessment)
Contoh, perusahaan asuransi dapat menyediakan informasi tentang kemungkinan terjadinya kebakaran api dalam satu waktu periode tertentu.

Analisis Ekspose (Exposures Analysis)
Tahap analisis ekspose terdiri dari 4 tugas yaitu:
1. Identification of the controls in place
2. Assessment of the reliability of the controls in place
3. Evaluation of the likelihood that a threat incident will be successful
4. Assess the resulting loss if the threat is successful







PRETEST MANAJEMEN KONTROL KEAMANAN

Untuk mengamankan suatu Sistem Informasi menurut anda apa saja yang perlu dilindungi?

Aset Sistem Informasi yang harus dilindungi melalui sistem keamanan dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu:
1. Aset Fisik, meliputi:
    a. Personel
    b. Hardware (termasuk media penyimpanan, dan periperalnya)
    c. Fasilitas
    d. Dokumentasi, dan
    e. Supplies
2. Aset Logika
    a. Data / Informasi dan
    b. Software (Sistem dan Aplikasi)

Senin, 17 November 2014

E-Banking


MAKALAH
 PENGANTAR TELEMATIKA
"E-BANKING"


 


Disusun oleh:


Desi Amelia (11111878)
Eka Madina (12111344)
Elis Lisdianti (12111403)
Fikri Akbar (12111863)
Raka Cahya (15111807)
4KA08
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014


Pengertian e-banking

Electronic Banking (e-banking) merupakan suatu aktifitas layanan perbankan yang menggabungkan antara sistem informasi dan teknologi, e-banking meliputi phone banking, mobile banking, dan internet banking. E-banking didefinisikan sebagai penghantaran otomatis jasa dan produk bank secara langsung kepada nasabah melalui media elektronik, saluran komunikasi interaktif.
E-Banking meliputi sistem yang memungkinkan nasabah bank, baik individu ataupun bisnis, untuk mengakses rekening, melakukan transaksi bisnis, atau mendapatkan informasi produk dan jasa bank melalui jaringan pribadi atau publik, termasuk internet. Nasabah dapat mengakses e-banking melalui piranti pintar elektronis seperti komputer/PC, PDA, ATM, atau telepon.

Berikut adalah  macam-macam dari E-banking:

1.      ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri
Ini adalah saluran e-Banking paling populer yang kita kenal. Setiap kita pasti mempunyai kartu ATM dan menggunakan fasilitas ATM. Fitur tradisional ATM adalah untuk mengetahui informasi saldo dan melakukan penarikan tunai. Dalam perkembangannya, fitur semakin bertambah yang memungkinkan untuk melakukan pemindahbukuan antar rekening, pembayaran ( kartu kredit, listrik, dan telepon ), pembelian ( voucher dan tiket ), dan yang terkini transfer ke bank lain (dalam satu switching jaringan ATM). Selain bertransaksi melalui mesin ATM, kartu ATM dapat pula digunakan untuk berbelanja di tempat perbelanjaan, berfungsi sebagai kartu debit. Bila kita mengenal ATM sebagai mesin untuk mengambil uang, belakangan muncul pula ATM yang dapat menerima setoran uang, yang dikenal pula sebagai Cash Deposit Machine/CDM. Layaklah bila ATM disebut sebagai mesin sejuta umat dan segala bisa, karena ragam fitur dan kemudahan penggunaannya.

2.      Phone Banking
Ini adalah saluran yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi dengan bank via telepon. Pada awalnya hanya bisa diakses melalui telepon rumah, namun seiring dengan makin populernya telepon genggam/HP, maka tersedia pula nomor akses khusus via HP bertarif panggilan flat dari manapun nasabah berada. Pada awalnya, layanan Phone Banking hanya bersifat informasi yaitu untuk informasi jasa/produk bank dan informasi saldo rekening serta dilayani oleh Customer Service Operator/CSO. Namun profilnya kemudian berkembang untuk transaksi pemindahbukuan antar rekening, pembayaran ( kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian ( voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain, serta dilayani
oleh Interactive Voice Response (IVR). Fasilitas ini boleh dibilang lebih praktis ketimbang ATM untuk transaksi non tunai, karena cukup menggunakan telepon/HP di manapun kita berada, kita bisa melakukan berbagai transaksi, termasuk transfer ke bank lain.

3.      Internet Banking
Ini termasuk saluran teranyar e-Banking yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi via internet dengan menggunakan komputer/PC atau PDA. Fitur transaksi yang dapat dilakukan sama dengan Phone Banking yaitu informasi jasa/produk bank, informasi saldo rekening, transaksi pemindahbukuan antar rekening, pembayaran ( kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian ( voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain. Kelebihan dari saluran ini adalah kenyamanan bertransaksi dengan tampilan menu dan informasi secara lengkap tertampang di layar komputer/PC atau PDA.

4.      SMS/m-Banking
Saluran ini pada dasarnya evolusi lebih lanjut dari Phone Banking, yang memungkinkan nasabah untuk bertransaksi via HP dengan perintah SMS. Fitur transaksi yang dapat dilakukan yaitu informasi saldo rekening, pemindahbukuan antar rekening, pembayaran ( kartu kredit, listrik, dan telepon), dan pembelian voucher. Untuk transaksi lainnya pada dasarnya dapat pula dilakukan, namun tergantung pada akses yang dapat diberikan bank. Saluran ini sebenarnya termasuk praktis namun dalam prakteknya agak merepotkan karena nasabah harus menghapal kode-kode transaksi dalam pengetikan sms.

 Manfaat e-banking

Dengan memanfaatkan e-banking banyak keuntungan yang akan diperoleh nasabah terutama apabila dilihat dari banyaknya waktu dan tenaga yang dapat dihemat karena e-banking jelas bebas antrian dan dapat dilakukan dari mana saja sepanjang nasabah memiliki sarana pendukung untuk melakukan layanan e-banking tersebut.
Dengan hadirnya e-banking tidak hanya nasabah saja yang mendapatkan manfaat melainkan juga menciptakan efek manfaat yang lain bagi bank, yakni meningkatkan pendapatan berbasis komisi atau biaya (fee based income).

Langkah-langkah untuk mendapatkan layanan e-banking
           
a.       Lakukan pendaftaran di Bank penyedia layanan ini dengan memiliki tabungan dan nomer rekening.
b.      Jika rekeningnya sudah aktif, anda juga harus memiliki e-mail untuk informasi berbagai transaksi e-banking anda
c.       Daftarkan layanan ini melalui ATM atau Customer Service (CS)
d.      Beli dan lakukan aktivasi token PIN dengan bantuan CS, aktivasi dan ubah PIN e-banking
e.       Pastikan koneksi internet stabil ketika bertransaksi jika koneksinya tidak stabil maka berakibat gagalnya transaksi yang dilakukan.

Kelebihan e-banking:

 1.   Nasabah dapat mengakses melalui komputer yang dilengkapi modem dari lokasi manapun
2.   Jasa pelayanan tersedia 7 hari seminggu dan 24 jam sehari tanpa batasan waktu, tidak terikat dengan jam kerja
3.   Transaksi serta konfirmasi pelaksanaannya bisa segera didapat


4.   Waktu proses sebanding dengan waktu proses transaksi melalui mesin ATM


5.   Jenis transaksi yang dapat dicakup sangat luas, dan terus berkembang


Kekurangan e-banking:


1.   Nasabah  harus  dapat  menggunakan  komputer  dan  mengerti  cara  mengakses

Internet

2.   Diperlukan komputer dan Internet akses atau harus pergi ke Warnet untuk dapat melakukan transaksi Internet Banking

3.   Diperlukan pendaftaran dan setting data sebelum dapat melakukan transaksi

4.   Beberapa Bank memungut biaya pendaftaran untuk fasilitas Internet Banking.


Ancaman keamanan

Secara umum, hal yang paling sering diserang para penyusup untuk masuk ke dalam sebuah situs yang terproteksi adalah dengan mendapatkan akses masuknya, atau sisi Autentikasi. Karena hanya dengan mengetahu user ID dan password kita dapat melakukan apapun yang kita inginkan. Dalam pengujian keamanan layanan ini, penulis akan mencoba melakukannya dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan perangkat lunak keylogger dan proses sniffing.

a. Active dan Passive Snifing
Snifing merupakan sebuah aksi penyadapan paket data yang dikirimkan sebuah komputer ke server tertentu. Terdapat dua jenis aksi sniffing, yaitu passive dan active. Perbedaannya hanyalah jika active melakukan aksi perubahan paket data dalam melakukan sniffing, sedangkan passive tidak.
Perlu diperhatikan bahwa metode sniffing jenis ini dapat dikategorikan sebagai cyberlaw, jika penggunaannya tidak pada tempatnya.

b. Keylogger
Keylogger merupakan sebuah produk yang dapat mengetahui aktivitas apa saja yang terjadi pada komputer yang isisipinya. Pembuat produk ini berargumen bahwa keylogger sangat berguna untuk memantau perkembangan kerja karyawan perusahaan, mengetahui apa yang dilakukan anak ketika brosing di Internet dan sebagainya.
Jenis keylogger ada 2 yaitu, perangkat lunak & hardware. Keduanya mempunyai tujuan yang sama dengan karakteristik yang berbeda. Jenis hardware biasanya dipasang secara fisik pada komputer, merekam segala aktivitas yang diketikkan keyboard. Sedangkan jenis perangkat lunak, diinstal di sistem operasi kompueter dan dijalankan, biasanya secara tersembunyi.

c. Typo site
Pelaku membuat nama situs palsu yang sama persis dengan situs asli dan membuat alamat yang mirip dengan situs asli. Pelaku menunggu kesempatan jika ada seseorang korban salah mengetikan alamat dan sirus palsu buatannya. Jika hal ini terjadi maka pelaku akan mudah memperoleh informasi user dan password korbannya dan dapat dimanfaatkan untuk merugikan korban.

d. Brute force attacking
Brute force attack atau dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan serangan brute force ini adalah sebuah teknik serangan terhadap sebuah sistem keamanan komputer yang menggunakan percobaan terhadap semua kunci password yang memungkinkan atau istilah gampangnya mungkin menggunakan Random password atau password acak. Pendekatan ini pada awalnya merujuk pada sebuah program komputer yang mengandalkan kekuatan pemrosesan komputer dibandingkan kecerdasan manusia.

e. Web deface
Sistem exploitation dengan tujuan menggantikan tampilan halaman muka semua situs. Cara kerja web deface adalah dengan melakukan perubahan pada halaman web depan pada situs-situs tertentu, dilakukan oleh para hacker atau cracker untuk mengganggu informasi yang dimunculkan pada halaman situs yang dimaksud. Contohnya adalah dengan menambahkan gambar, tulisan ke suatu web milik orang lain tanpa sepengetahuan adminnya.

f. Phissing
Suatu bentuk penipuan yang dicirikan dengan percobaan untuk mendapatkan informasi peka seperti kata sandi dan username dengan menyamar sebagai orang atau bisnis yang terpercaya dalam sebuah komunikasi resmi, seperti email.

g. Denial of service
Denial of service (DoS) attack merupakan sebuah usaha (dalam bentuk serangan) untuk melumpuhkan sistem yang dijadikan target sehingga sistem tersebut tidak dapat menyediakan servis-servisnya (denial of servis). Cara untuk melumpuhkan dapat bermacam-macam dan akibatnyapun dapat beragam. Sistem yang diserang dapat menjadi hang atau crash, tidak berfungsi, atau menurunnya kinerja sistem karena beban CPU menjadi tingi.

h. Virus, worm, Trojan
Menyebarkan virus, worm, maupun Trojan dengan tujuan untuk melumpuhkan sistem komputer, memperoleh data-data dari sistem korban.

 Tips agar aman bertransaksi menggunakan e-banking

Selalu periksa kembali alamat situs layanan internet banking yang di ketikan di address bar. Pastikan bahwa alamat situs telah lengkap, tidak kurang, dan tidak lebih.Bila muncul peringatan sertifikasi situs saat mengakses internet banking, sebaiknya batalkan akses dan periksa ulang alamat situs. Biasanya, situs internet banking telah disertifikasi secara internasional sehingga tidak akan muncul peringatan sertifikasi.

Disarankan untuk tidak mengakses situs internet banking di tempat-tempat publik dan kurang terpercaya, seperti di komputer warnet, komputer kantor, komputer teman, dan/ree
hotspot
. Lebih diutamakan menggunakan komputer pribadi.Tetap rahasiakan informasi apa pun dan kepada siapa pun terkait dengan akses internet banking yang dimiliki, termasuk username, password, dan PIN. UbahJah password dan PIN secara berkala.

Jika menemui keganjilan apa pun, hentikan kegiatan dan jangan lagi memasukkan password atau informasi sensitif lainnya. Tanyakan kepada orang yang dipercaya atau costumer support bank bersangkutan.Meskipun tidak menjamin 100 persen aman, pasanglah antivirus dan firewall untuk menghindari key-logger.Hindari mengakses situs porno dan situs penyedia aplikasi game gratisan. Biasanya, virus dan trojan key-logger menumpang dalam situs ini.Untuk keamanan maksimal dan terhindar dari man in the middle attack serta virus dan trojan, gunakan komputer dengan sistem operasi yang aman dan bebas dari virus dan trojan, seperti Linux dan Macintosh.Selalu klik logout setelah selesai menggunakan internet banking.

Kesimpulan dan saran

 Kesimpulan

Semua yang dijabarkan diatas tersebut merupakan gambaran dari E-banking dan sebagai alternatif sistem perbankan yang baru di indonesia. E-Banking pada dasarnya merupakan suatu kontak transaksi perbankan antara pihak bank dan nasabah dengan menggunakan media internet.
E-Banking merupakan buah dari perkembangan tehknologi informasi, yaitu internet. Peran e-banking bagi nasabah yaitu  memberikan kenyamanan bertransaksi bagi penggunanya, tanpa harus datang ke bank, tanpa harus mengantri dan bagi pihak bank, e-banking memberikan keuntungan financial maupun citra di mata nasabahnya.

Saran
Dengan berkembangnya e-banking di Indonesia dan beragamnya kemudahan transaksi via e-Banking, kita harus bisa memanfaatkannya dengan bijak. Saat menggunakan e-banking seharusnya berhati-hati, jangan sampai manfaat dari e-banking tersebut diambil oleh orang lain, seperti tindak kejahatan yang ada.
Selain itu, kesadaran akan tehknologi harus ditingkatkan, agar tidak terjadi penipuan melalui internet atau lewat sarana komunikasi yang lain.


DAFTAR PUSTAKA


Ø  http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/self-publishing/2106309-apa-itu-
Ø  banking-bagaimana-resiko/#ixzz1LpXLyqqJ
Ø  http://diktus.datacenture.com/2009/10/melihat-cara-kerja-internet-banking/